Saturday, September 22, 2012

SAAT GADGET BERAKSI


  Sesungguhnya di zaman modern ini, kebutuhan gadget memang sangat tinggi. Namun, terdapat dampak positif dan negatifnya. Dampak  positif dari penggunaan gadget adalah kita dapat berkomunikasi dengan yang lain dengan mudah. Namun, terdapat juga dampak negatifnya, yaitu kurang bersosialisasinya manusia modern. Dampak tersebut tentunya sudah mendunia dan di Indonesia pun juga begitu.

  Mulai berpudarnya rasa sosial antara manusia modern dapat disebabkan oleh gadget, karena gadget membuat mereka kutrang dapat bersosialisasi dengan semestinya. Di saat luang yang dapat mereka gunakan untuk bersosialisasi, mengobrol, dan berbincang dengan yang lainnya malah digunakan untuk sibuk dengan gadget mereka masing-masing. Gadget tidak hanya berupa handphone atau blackberry, namun dapat dalam berbagai macam bentuk.Kesibukkan terhadap gadget dapat terlihat di mana saja, seperti tempat-tempat public bahlkan di rumah. Kejadian ini terjadi berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saya melihat kejadian itu secara langsung bahkan mengalaminya sendiri.  

  Malam minggu adalah saat yang digunakan orang untuk berjalan-jalan dengan pasangan atau sekadar berkumpul dengan keluarga. Saat itu saya berkumpul dengan teman-teman say di salah satu coffe shop di Solo. Di sana saya melihat sepasang kekasih yang sedang bermalam mingguan. Namun, tidak selayaknya pasangan kekasih yang bermesaraan atau mengobrol, mereka malah sibuk dengan gadget mereka masing-masing. Sang wanita sibuk dengan laptopnya sedangkan sang pria sibuk dengan ipadnya. Mereka tidak mengobrol, mereka malah tertawa sendiri melihat gadget mereka masing-masing. Berarti gadget juga dapat mengurangi tingkat kemesraan setiap pasangan.

Selain itu, pengalaman yang saya dapatkan adalah saat saya berkumpul bersama teman-teman saya untuk makan malam. Kita bersama dalam satu meja, namun kita tidak berbincang-bincang satu sama lain. Kita sibuk dengan smartphone masing-masing. Saya berkomunikasi dengan orang yang berada di seberang menggunakan blackberry messenger, begitu juga yang dilakukan teman saya, dia sibuk berkopmunikasi dengan orang lain yang berada di seberang menggunakan blackberry messenger . Ini adalah suatu bukti bahwa gadget dapat mengurangi intensitas waktu para penggunanya untuk berbincang dengan orang-orang yang berada di lingkungan sekitar.

  Pengalaman yang lain terjadi saat saya dan keluarga pergi membeli oleh-oleh khas kota Solo. Mama, papa, dan bude saya duduk berderetan untuk menunggu pesanan kami matang. Namujn, tidak ada satu dari mereka yang berbincang-bincang. Mereka malah sibuk dengan handphone sendiri-sendiri. Mereka sedang menggunakan facebook masing-masing. Kegiatan ini sebenarnya sangat mengganggu karena mereka terlihat seperti tidak peduli satu sama lain. Padahal, kenyataannya tidak. Namun, karena adanya gadget ini membuat mereka terlihat tidak menikmati kebersamaan dengan mengobrol dan berbincang antara satu sama lain.
Pengalaman yang lain terjadi  saat saya pulang ke Solo dan menggunakan prambanan express, saya melihat dan memerhatikan lingkungan sekeliling saya. Memang kereta tersebut dipenuhi orang, namun suasananya sepi. Suasana sepi itu tercipta karena setiap orang sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

Gadget memang merupakan suatu hal yang sudah biasa bagi setiap orang. Setiap orang saat ini sudah menggunakan gadget mereka masing-masing karena gadget saat ini merupakan suatu kebutuhan. Gadget memang menyibukkan para pemiliknya, itu juga terlihat saat saya berada di dalam kereta prambanan express. Di dalam kereta tersebut, orang-orang sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Ada yang menggunakan gadget itu untuk mendengarkan lagu atau sekadar mengirim pesan singkat. Perilaku tersebut tidak hanya dilakukan oleh kaum muda saja, namun juga kaum tua.

  Para penumpang prambananan express  tersebut kurang memerhatikan lingkungan sekitar, focus mereka adalah gadget mereka masing-masing. Mereka asyik dengan gadget mereka masing-masing, sampai mereka menjadi tidak peduli dengan lingkungan di sekitar mereka. Tidak ada komunikasi langsung yang dilakukan oleh para penumpang kecuali mereka yang memang mengenal satu sama lain. Mereka hanya melakukan komunikasi dengan menggunakan tatapan mata tanpa adanya perbincangan antara satu dengan lainnya.
Semua cerita saya di atas adalah sebagian kecil dari dampak negatif dari gadget. Memang gadget itu diperlukan, namun gadget ini tidak dapat di nomor satukan. Menomor satukan gadget dapat mengurangi atmosfer kebersamaan, karena kurang terjadinya komunikasi antara orang yang satu dengan orang yang lainnya. Padahal, manusia adalah mahkluk sosial, namun apa yang terjadi apabila manusia sudah mulai tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Mereka memang cenderung menomor satukan gadget mereka, entah untuk menggunakan social network atau apa pun itu. Namun, kita jangan melihat sebelah mata. Gadget tidak sepenuhnya berdampak negatif. Dampak postifnya juga perlu kita ingat.

  Tanpa adanya gadget di dunia ini, kita akan sulit berkomunikasi jarak jauh. Gadget memang sangat membantu di kehidpan sekarang ini. Jadi  apabila kita tidak ingin gadget mengganggu hidup kita, kita harus seimbang dalam menggunakan gadget masing-masing. Kita harus dapat membagi waktu yang baik untuk menggunakan gadget kita masing-masing. Saat makan sebaiknya kita tidak menggunakan gadget kita, begitu juga saat kita bersama dengan orang lain, namun apabila keadaan sedang darurat kita dapat menggunakan gadget kita. Maka, gunakanlah gadget kalian masing-masing dengan sebijaksana mungkin, untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari gadget kita masing-masing. #bridgingcourse05

No comments:

Post a Comment