Sesungguhnya di zaman modern ini, kebutuhan gadget memang
sangat tinggi. Namun, terdapat dampak positif dan negatifnya. Dampak positif dari penggunaan gadget adalah kita
dapat berkomunikasi dengan yang lain dengan mudah. Namun, terdapat juga dampak
negatifnya, yaitu kurang bersosialisasinya manusia modern. Dampak tersebut
tentunya sudah mendunia dan di Indonesia pun juga begitu.
Mulai berpudarnya rasa sosial antara manusia modern dapat
disebabkan oleh gadget, karena gadget membuat mereka kutrang dapat
bersosialisasi dengan semestinya. Di saat luang yang dapat mereka gunakan untuk
bersosialisasi, mengobrol, dan berbincang dengan yang lainnya malah digunakan
untuk sibuk dengan gadget mereka masing-masing. Gadget tidak hanya berupa handphone
atau blackberry, namun dapat dalam berbagai macam bentuk.Kesibukkan terhadap
gadget dapat terlihat di mana saja, seperti tempat-tempat public bahlkan di
rumah. Kejadian ini terjadi berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saya melihat
kejadian itu secara langsung bahkan mengalaminya sendiri.
Malam minggu adalah saat yang digunakan orang untuk
berjalan-jalan dengan pasangan atau sekadar berkumpul dengan keluarga. Saat itu
saya berkumpul dengan teman-teman say di salah satu coffe shop di Solo. Di sana
saya melihat sepasang kekasih yang sedang bermalam mingguan. Namun, tidak
selayaknya pasangan kekasih yang bermesaraan atau mengobrol, mereka malah sibuk
dengan gadget mereka masing-masing. Sang wanita sibuk dengan laptopnya
sedangkan sang pria sibuk dengan ipadnya. Mereka tidak mengobrol, mereka malah
tertawa sendiri melihat gadget mereka masing-masing. Berarti gadget juga dapat
mengurangi tingkat kemesraan setiap pasangan.
Selain itu, pengalaman yang saya dapatkan adalah saat saya
berkumpul bersama teman-teman saya untuk makan malam. Kita bersama dalam satu
meja, namun kita tidak berbincang-bincang satu sama lain. Kita sibuk dengan
smartphone masing-masing. Saya berkomunikasi dengan orang yang berada di
seberang menggunakan blackberry messenger, begitu juga yang dilakukan teman
saya, dia sibuk berkopmunikasi dengan orang lain yang berada di seberang
menggunakan blackberry messenger . Ini adalah suatu bukti bahwa gadget dapat
mengurangi intensitas waktu para penggunanya untuk berbincang dengan
orang-orang yang berada di lingkungan sekitar.
Pengalaman yang lain terjadi saat saya dan keluarga pergi
membeli oleh-oleh khas kota Solo. Mama, papa, dan bude saya duduk berderetan
untuk menunggu pesanan kami matang. Namujn, tidak ada satu dari mereka yang
berbincang-bincang. Mereka malah sibuk dengan handphone sendiri-sendiri. Mereka
sedang menggunakan facebook masing-masing. Kegiatan ini sebenarnya sangat
mengganggu karena mereka terlihat seperti tidak peduli satu sama lain. Padahal,
kenyataannya tidak. Namun, karena adanya gadget ini membuat mereka terlihat
tidak menikmati kebersamaan dengan mengobrol dan berbincang antara satu sama
lain.
Pengalaman yang lain terjadi
saat saya pulang ke Solo dan menggunakan prambanan express, saya melihat
dan memerhatikan lingkungan sekeliling saya. Memang kereta tersebut dipenuhi
orang, namun suasananya sepi. Suasana sepi itu tercipta karena setiap orang
sibuk dengan gadgetnya masing-masing.
Gadget memang merupakan suatu hal yang sudah biasa bagi
setiap orang. Setiap orang saat ini sudah menggunakan gadget mereka
masing-masing karena gadget saat ini merupakan suatu kebutuhan. Gadget memang
menyibukkan para pemiliknya, itu juga terlihat saat saya berada di dalam kereta
prambanan express. Di dalam kereta tersebut, orang-orang sibuk dengan gadgetnya
masing-masing. Ada yang menggunakan gadget itu untuk mendengarkan lagu atau
sekadar mengirim pesan singkat. Perilaku tersebut tidak hanya dilakukan oleh
kaum muda saja, namun juga kaum tua.
Para penumpang prambananan express tersebut kurang memerhatikan lingkungan
sekitar, focus mereka adalah gadget mereka masing-masing. Mereka asyik dengan
gadget mereka masing-masing, sampai mereka menjadi tidak peduli dengan
lingkungan di sekitar mereka. Tidak ada komunikasi langsung yang dilakukan oleh
para penumpang kecuali mereka yang memang mengenal satu sama lain. Mereka hanya
melakukan komunikasi dengan menggunakan tatapan mata tanpa adanya perbincangan
antara satu dengan lainnya.
Semua cerita saya di atas adalah sebagian kecil dari dampak negatif
dari gadget. Memang gadget itu diperlukan, namun gadget ini tidak dapat di
nomor satukan. Menomor satukan gadget dapat mengurangi atmosfer kebersamaan,
karena kurang terjadinya komunikasi antara orang yang satu dengan orang yang
lainnya. Padahal, manusia adalah mahkluk sosial, namun apa yang terjadi apabila
manusia sudah mulai tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Mereka memang
cenderung menomor satukan gadget mereka, entah untuk menggunakan social network
atau apa pun itu. Namun, kita jangan melihat sebelah mata. Gadget tidak
sepenuhnya berdampak negatif. Dampak postifnya juga perlu kita ingat.
Tanpa adanya gadget di dunia ini, kita akan sulit
berkomunikasi jarak jauh. Gadget memang sangat membantu di kehidpan sekarang
ini. Jadi apabila kita tidak ingin
gadget mengganggu hidup kita, kita harus seimbang dalam menggunakan gadget
masing-masing. Kita harus dapat membagi waktu yang baik untuk menggunakan
gadget kita masing-masing. Saat makan sebaiknya kita tidak menggunakan gadget
kita, begitu juga saat kita bersama dengan orang lain, namun apabila keadaan
sedang darurat kita dapat menggunakan gadget kita. Maka, gunakanlah gadget
kalian masing-masing dengan sebijaksana mungkin, untuk meminimalkan dampak negatif
dan memaksimalkan dampak positif dari gadget kita masing-masing.
#bridgingcourse05
No comments:
Post a Comment